Mengajar sambil Bekerja apakah Bisa
Hal produktif berbeda dengan mereka yang sok sibuk. Ada orang yang super sibuk namun tidak ada hasilnya sama sekali. Namun ada juga orang yang sibuk, namun dapat menghasilkan sesuatu. Akan lebih baik lagi jika sibuk menghasilkan sesuatu dan pandai mengatur waktu, baik untuk dirinya sendiri dan bagi orang lain.
1. Manajemen Waktu
Saat memutuskan untuk membagi antara waktu bekerja dan mengajar, maka segala resiko harus kita terima. Baik dan buruknya jika lebih memprioritaskan salah satunya tentu memberikan hasil yang berbeda. Meski demikian bukan berarti keduanya tidak dapat kita atur dan selesaikan dengan baik dan dapat bekerja dengan maksimal. Kalau kita mengajarnya pagi, maka kita atur agar dapat bekerja di sore hingga malam. Sehingga pada sisa malamnya kita dapat gunakan untuk mempersiapkan materi mengajar atau mengoreksi jawaban-jawaban dari siswa.
2. Analisis Prioritas
Selain bekerja dan mengajar, pasti ada saja kegiatan lain yang tidak bisa ditinggalkan. Seperti bersih-bersih rumah, mencuci baju dan lain sebagainya. Hal ini tidak bisa diabaikan agar semuanya seimbang. Ibadah adalah suatu kebutuhan juga dalam hidup sebagai bentuk pengabdian kita kepada Allah. Maka tidak boleh ditinggalkan. Dahulukan mana yang perlu perhatian khusus.
3. Komunikasi dengan Bagian Kurikulum
Bagian kurikulum adalah yang mengatur jadwal kita dalam mengajar. Sebisanya kita meminta waktu agar dapat mengajar dengan tenang dan juga dapat bekerja dengan sungguh-sungguh. Jika kita dapat mengajar dengan maksimal, siswapun tidak akan menjadikan alasan kita yang sedang bekerja pada paruh waktu menjadi penyebab semuanya berantakan. Ini jangan sampai terjadi.
4. Olahraga
Olahraga adalah kebutuhan kita untuk menjaga tubuh agar tetap bugar dan tidak mudah terserang penyakit karena daya imun kita terjaga, peredaran darah kita juga lancar, serta tanpa ada masalah sama sekali. Tidak perlu olahraga yang berat-berat. Fungsi olahraga agar menjaga badan segar bugar itu saja sudah cukup. Kita bisa melakukan dengan jalan santai, lari-lari kecil atau angkat beban dengan beberapa repetisi ini sudah cukup.
5. Istirahat
Ini sangat penting sekali. Jangan mentang-mentang gaji besar tugas numpuk, lalu kita paksakan badan kita untuk bekerja dengan berlebihan. Bisa-bisa kita jatuh sakit. Tubuh perlu istirahat. Yang paling baik dalam istirahat adalah dengan cara tidur. Karena dengan tidur, tubuh dan pikiran yang tadinya tegang bisa lemas dan dalam kondisi rileks.
Baiklah, itu adalah beberapa cara agar kita selaku guru dapat mengajar dan bekerja dengan baik. Tidak selamanya hanya dengan gaji guru kita andalkan untuk dapat memenuhi kebutuhan. Kalau masih belum menikah mungkin tidak terlalu menjadi pikiran.
Namun jika sudah berumahtangga tentu akan menjadi cukup berat jika kita tidak ada tambahan penghasilan. Cobalah untuk mencari berbagai peluang di sekitar kita. Jangan bergantung kepada tunjangan dan sebagainya yang membuat kita berharap kepada oranglain dan bisa-bisa menjadikan kita malas untuk mengajar jika apa yang kita harapkan tidak terwujud.
Mari mengajar dan bekerja dengan sungguh-sungguh. Beramal untuk memberikan manfaat. Memberi tanpa mengharap. Mengajar bukanlah pilihan, namun suatu kewajiban.