3 Cara Meningkatkan Kecerdasan Emosional Untuk Anak
Minggu, 29 Desember 2019
Edit
3 Cara Meningkatkan Kecerdasan
Emosional Untuk Anak
Kecerdasan emosional (EQ) adalah
cara bagaimana agar mampu mengekspresikan emosimu dan mengatasinya dengan
berbagai jalan yang positif, bahkan dalam situasi yang benar-benar menekan
Anda. Orang dengan EQ tinggi tak jarang dapat berkomunikasi dengan baik, berempati
terhadap orang lain, mengatasi berabgai kesulitan dan juga dapat meredam
berbagai permasalahan.
Menurut para ahli kecerdasan
intelektual dengan kecerdasan emosional sangat berbeda. Kecerdasan emosional
anak adalah kecerdasan yang dapat dipelajari, bukan yang telah di bawa anak
sejak lahir. Namun, kecerdasan adalah kecerdasan yang tidak ada artinya jika
anak tidak mengaplikasikan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Anak yang cerdas dalam
intelektual tidak berarti dia cerdas dalam spiritual. Tidak menjamin mereka
yang sejahtera dalam finansial juga sejahtera dalam kehidupan. Membutuhkan
kecerdasan spiritual dan emosional adalah hal yang wajar bagi anak. Cerdas
dalam intelektual tidak cukup. Mungkin anak akan dapat masuk ke perguruan tinggi
dengan intelektualnya, namun mereka yang memiliki kecerdasan emosial dan
spiritual lah yang mampu mengatasi stress nya.
Berikut adalah cara meningkatkan
kecerdasan spiritual bagi anak atau siapa saja yang mau meningkatkan
kemampuannya agar cerdas dalam emosional :
Mengkespresikan
Tekanan-Tekanan Dengan Komunikasi Yang Baik
Jika anak merasa tertekan, maka
pikiran pasti akan ke mana-mana dan bahkan tidak dapat fokus, oleh karena itu
cobalah untuk mengkomunikasikannya dengan baik. Apa maksudnya ?. cobalah anda
saat menemui masalah, untuk coba berbicara dengan tenang dan tidak menunjukkan
keluhan-keluhan yang menunjukkan kurangnya kecerdasan dalam emosional. Contoh
saja, saat dalam musyawarah anak coba untuk tidak setuju dan memberikan
pendapat dengan baik tanpa mencela dan menyakiti hati orang lain.
Adakalanya anak akan dihadapkan
dengan pilihan yang sulit, dalam pilihan yang sulit dan tidak dapat
ditinggalkan keduanya inilah coba latih untuk ikhlas dan merasa tidak bersalah
jika harus meninggalkan salah satunya.
Berusaha mempertahankan hak milik
kita atas berbagai gangguan orang lain.
Ini memang adlaah hal yang tidak mudah, namun berlatih demikian akan sangat
berguna bagi kecerdasan emosional dan spiritual anak. Jika Anda ingin
medapatkan berbagai keterangan lebih
lanjut, anda bisa seraching berbagai pdf yang ada di internet. Pdf banyak
sekali dan bisa anda dapatkan dengan mudah, karena pdf dibuat dengan dasar
penelitian biasanya. Silahkan cari pdf nya.
Bersikap Proaktif Saat
Menghadapi Orang Yang Memicu Kemarahan Anda
Anak yang baik tentu juga banyak
masalah, kadang sebal dengan temannya dan mempersulit jalannya. Hal ini bisa
ditemukan di sekolah, tempat bermain dan berbagai tempat lainnya dimana
anak-anak saling berinteraksi. Mereka yang menyebalkan tentu sangat
mempengaruhi dan merusak kehidupan.
Cobalah untuk menenangkan diri
ketika menghadapi orang yang menyebalkan dan memicu amarah. Cobalah untuk
memandang masalah dari sudut pandang lawan anda tersebut. Misal terkait dengan
keterlambatan karyawan, karyawan yang buat sebal atau anak sekolah yang sering
terlambat. Tanya sebabnya dan kenapa bisa terlambat lalu bagiamana
mengatasinya. Sehingga hal ini dapat meredam amarah kita.
Namun bukan berarti jika masalah
tersebut tidak mau diatasi lawan kita, kita tetep tolerir. Karena ketidak
disiplinan itu merupakan penilaiaan yang tinggia, karena akan sangat mengganggu
orang lain.
Kemampuan Untuk Bangkit Dari
Berbagai Kesulitan
Hidup tidaklah selalu mudah, akan
banyak masalah yang dapat menggelitik dan menggoncang emosi kita yang akan
timbul berbagai pertanyaan yang dapat menentukan anda akan menjadi orang yang
optimis apa pesimis, akan menjadi pemenang atau pecundang bahkan akan menjadi
sulit bahkan mudah. Ini adalah tantangan dalam kecerdasan emosionla Anda.
Segeralah upgrade kecerdasan yang merupakan kecerdasan emosional Anda.
Saat Anda merasa kesulitan
segeralah selalu bangkit dan katakan serta bertanya
“Apa hikmah yang bisa aku
dapatkanl dari sini?”
“Bagaimana aku dapat belajar dari
pengalamanku ini?”
“Apa hal yang paling penting
sekali sekarang ?”
“Jika saya mikir dengan cara yang
beda, apa ada solusi yang lebih baik?”
Ajukanlah berbagai pertanyaan
yang dapat membangun kehidupan dan kulitas waktu Anda agar tidak terbuang
percuma. Sering-seringlah berkomunikasi dengan diri Anda sebagai proses
pembelajaran yang terbaik.